-->

Cara Budidaya Tanaman Ubi Kayu / Singkong dengan Sistem Tanam Double Row

Cara Budidaya Tanaman Ubi Kayu / Singkong dengan Sistem Tanam Double Row -
di Indonesia, singkong (Manihot esculenta) adalah makanan pokok bagi millet ketiga dan jagung. Masalah umum dalam penanaman singkong adalah produktivitas dan pendapatan rendah. produktivitas yang rendah disebabkan dengan menerapkan teknik budidaya ubi kayu dengan benar, sehingga pemupukan yang belum dilakukan dengan baik. Salah satu metode budidaya yang dapat menjadi solusi untuk meningkatkan produktivitas singkong adalah dengan menggunakan sistem tanam double row.
budaya
Sistem ganda tanam jajar dilakukan dua baris (double row), yaitu Jarak antara baris 160 cm dan 80 cm, sedangkan jarak dalam baris 80 cm sehingga ruang pertama seri singkong (160 cm x 80 cm) dan baris kedua (80 cm x 80 cm). jarak baris dirancang untuk memungkinkan tanaman lebih banyak sinar matahari untuk proses fotosintesis yang mengarah pada pembentukan pati singkong di umbi lebih banyak dan ukuran umbi yang lebih besar. Selain itu, di antara deretan sekitar 160 cm dapat ditanam jagung dan kacang untuk meningkatkan pendapatan petani. Keuntungan lain dari sistem tanam double row adalah jumlah bibit yang digunakan kurang, yaitu 11.200 tanaman dalam sistem tanam normal dengan sejumlah tanaman 18.000 tanaman.
Syarat utama pada model penanaman adalah penggunaan benih berkualitas. Ada banyak pilihan diataranya varietas benih unggul; UJ-3, UJ-5 (Casse Sart) dan klon lokal Barokah Manado Shrine mekarmanik dan lain-lain. Hasil BPTP Lampung menunjukkan, penggunaan varietas UJ-5 mampu menghasilkan tinggi dan memiliki kadar pati tinggi pula. Dalam hal ini stek untuk menanam bibit diambil pada usia 8 bulan. stek panjang yang digunakan adalah 20 cm.
Land dibudidayakan sedalam 25 cm dapat dilakukan dengan mencangkul, membajak atau ternak dan traktor. Buat gundukan atau tempat tidur dengan spasi ganda dari 80 cm dan 160 cm. Pemupukan diberikan sebagai 200 kg Urea + 150 kg + 100 kg KCl SP36 dan 5 ton pupuk organik (Petroganik) per hektar. Pada musim dosis berikut pupuk organik dikurangi menjadi 3 ton / ha. pupuk urea dilakukan dua kali, dari 1 bulan dan 3 bulan, tapi SP36 dan KCl diberikan untuk pertama kalinya dari 1 bulan setelah tanam. pupuk organik dibuat sekitar akar pada usia 2 minggu setelah tanam. Dengan pemiliharaan baik untuk UJ-5 panen biji bisa mencapai 45-60 ton / hektar.
Pesan Sponsor

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel