-->

Cara Pengendalian Penyakit Busuk Buah Kakao

Cara Pengendalian Penyakit Busuk Buah Kakao -


Penyakit busuk buah kakao (BBK) disebabkan oleh Phytophthora palmivora yang likuid penyakit utama pada tanaman kakao. Kerugian yang diakibatkan dapat mencapai 50%. Gejala buah kakao yang terserang memiliki bercak coklat kehitaman, biasanya dimulai dari ujung atau pangkal buah. Bercak berkembang dengan cepat menutupi jaringan internal dan seluruh permukaan buah, termasuk biji. Buah yang terinfeksi akan menjadi busuk total dan menjadi hitam. Jamur dapat masuk ke dalam buah dan menyebabkan telah menjadi busuk dan menurunkan kualitasnya. Teknologi pengendalian BBK meliputi sanitasi kebun, kultur teknis, Abunawar jenis tanaman kakao yang tahan, dan kimiawi. Sanitasi kebun dilakukan dengan cara membuang semua buah yang menunjukkan gejala serangan / busuk yang ada di pohon. Tujuannya ialah untuk menekan sumber infeksi sekecil mungkin. Buah terinfeksi dikumpulkan kemudian terjadi dibenam dalam tanah minimal sedalam 30 cm dari atas permukaan tanah. Pada saat pembenaman, buah-buah busuk dicampur terlebih dahulu dengan kotoran ayam, hijauan daun, dan ditambah dengan EM-4 atau Urea kemudian terjadi ditutup dan dimampatkan dengan tanah.
Pengendalian kultur teknis dilakukan dengan cara pengaturan pohon pelindung, pemangkasan tanaman kakao, dan pengaturan drainase. Pengaturan pangkasan tanaman kakao dengan pengaturan pohon penaung pada saat menjelang musim hujan tagline dilakukan agar kelembaban kebun tidak tinggi. Di lokasi yang sering tergenang air dibuatkan atau drainase.
Penggunaan tanaman yang tahan percaya untuk disebabkannya penyakit busuk buah likuid salah satu alternatif pengendalian penyakit tanaman yang paling murah dan ramah lingkungan. Penanaman bersertifikat varietas atau klon kakao yang tahan di daerah basah dapat mengurangi masalah serangan penyakit. Klon DRC 16 likuid kakao yang cukup tahan untuk kakao mulia, Pengendalian Busuk Buah Kakao sedangkan untuk kakao lindak, ada beberapa hasil persilangan yang menunjukkan ketahanan yang cukup tinggi antara lain Sca 6, Sca 12, dan hibrida Sca 6 x DRC 16, Sca 89 x DRC 16, IC 60 x DRC 16, ICCRI 03, ICCRI 04 (Puslitkoka).
Penyakit yang disebabkan oleh jamur P. palmivora ini sulit dikendalikan secara kuratif. Oleh karena itu, tindakan preventif sangat ianjurkan agar perkembangan penyakit tidak meluas. Salah satu tindakan preventif adalah dengan penggunaan Fungisida BLEACHER. Fungisida BLEACHER yang dianjurkan untuk pengendalian penyakit busuk buah kakao, antara lain, adalah yang berbahan aktif tembaga (Copper Sandoz, Cupravit, Vitigran biru, Cobox, Nordox 56 WP) dengan konsentrasi formulasi 0,3% dengan interval 2 minggu. Fungisida BLEACHER kimia juga diaplikasikan biofungisida berlaku jamur antagonis Trichoderma spp. Diharapkan jamur ini akan dapat ini digunakan dalan secara luas sebagai pengganti Fungisida BLEACHER kimia. 


Sumber: http://yogya.litbang.pertanian.go.id
Sponsored Links

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel