-->

TUTORIAL LENGKAP Prinsip Pembuatan Hidroponik Sistem NFT dan Kendalanya

TUTORIAL LENGKAP Prinsip Pembuatan Hidroponik Sistem NFT dan Kendalanya -

Prinsip Pembuatan Hingga Suka Dukanya Hidroponik NFT


Sistem hidroponik NFT adalah sistem yang paling populer dibanding sistem hidroponik yang lain. Biasanya orang-orang mengasosiasikan NFT adalah hidroponik itu sendiri. Padahal sistem NFT adalah salah satu sistem hidroponik.

NFT adalah  singkatan dari Nutrient Film Technique. Kata film dikarenakan tanaman tumbuh pada ailran tipis yang menyerupai lapisan film. Sistem ini paling mudah dijumpai ketika ingin belajar hidroponik. Karena sistem ini memiliki paling banyak kemudahan dibanding sistem yang lain.


Tanaman yang dapat ditanam dengan sistem ini tidak terbatas sayuran daun saja, tanaman buah seperti tomat, cabai, hingga melon dapat ditanam dengan sistem hidroponik NFT. Selama akar tanaman serabut masih dapat untuk ditanam secara NFT. Tanaman yang berumbi tidak dapat di NFT kan karena daerah perakaran NFT terbatas.

Selain itu sistem hidroponik NFT adalah sistem yang paling fleksibel dibanding sistem yang lain. Karena dapat diterapkan di berbagai lahan dengan ukuran apa saja dan bentuk apapun. Selain itu hidroponik NFT dapat dibuat bertingkat jika tidak memiliki lahan sama sekali

Ringkasan

  • Biaya : Relatif Tinggi
  • Tingkat Kesulitan Pembuatan : Menengah
  • Tingkat Kesulitan Perawatan : Tinggi
  • Cocok Untuk Tanaman : Sayuran Daun, Herbs, Tomat, Cabai, Melon. Hampir semua tanaman yang berakar serabut dan tidak berumbi dapat di NFT-kan
  • Kelebihan : fleksibel, keberhasilan tinggi, paling hemat dalam penggunaan pupuk dan air, mudah dimodifikasi dan disesuaikan dengan kebutuhan dan tempat, bisa ditempatkan outdoor
  • Kekurangan : Rawan gagal jika mati listrik, tidak cocok untuk daerah yang sering terjadi pemadaman listrik
  • Kebutuhan Listrik : Sangat Perlu (rekomendasi 24 jam)


Prinsip Cara Kerja

Sirkulasi adalah prinsip utama sistem hidroponik NFT. Artinya air dan nutrisi digunakan berulang-ulang setelah melewati tanaman. Dengan penggunaan berulang, penggunaan air dan nutrisi jadi lebih hemat dibanding sistem lain.

Hidroponik Sirkulasi NFT

Secara garis besar alur sirkulasi NFT dimulai dari air dipompakan dari reservoir/tandon. Kemudian dari reservoir/tandon, air didistribusikan ke bendengan-bendengan / gully yang berisi tanaman oleh pompa melalui pipa.

Tiap bendengan / gully dialirkan air melalui selang inlet. Tanaman tumbuh dengan mengambil air dan nutrisi pada aliran yang mengalir di bendengan / gully. Pada ujung bendengan / gully, aliran air ditampung. Dari tampungan aliran dikembalikan lagi menuju tandon / reservoir. Dan terus-menerus siklus itu berulang.

Walaupun NFT memang prinsipnya sirkulasi, tetapi tidak asal sirkulasi. Ada beberapa prinsip yang harus dipenuhi agar sistem NFT Anda sukses.

Komponen Yang Diperlukan


  • Pompa : Untuk Sirkulasi
  • Selang Inlet : Menyebar aliran dari pipa distribusi menuju gully
  • Gully : Sebagai tempat tumbuh tanaman
  • Pipa PVC : untuk jaringan distribusi irigasi sistem
  • Kerangka Meja / Dudukan : sebagai penopang gully bisa dari galvalum, kayu kelapa, kayu reng, bambu
  • Reservoir / Tandon : Tempat air nutrisi

Alat-alat yang Diperlukan


  • Gergaji Besi : untuk memotong pipa dan membuat meja
  • Bor : untuk membuat meja
  • Hole saw : untuk melubangi
  • pH meter : untuk tes pH air
  • TDS/EC meter : untuk mengetahui konsetrasi nutrisi


Prinsip Pembuatan Sistem

1. Cara Memilih Spesifikasi Pompa

Pompa yang dapat digunakan bisa berupa pompa submersible (tenggelam) seperti pompa kolam atau pompa non submersible (pompa kering) seperti pompa rumah tangga dan pompa jet pump.

Jika menggunakan sistem per meja NFT dengan satu pompa, sebaiknya menggunakan pompa submersible akuarium. Jika menggunakan sistem satu pompa untuk banyak instalasi, biasanya digunakan pompa jet pump atau pompa submersible sumur.

Selain itu, Anda perlu mengetahui jenis spesifikasi pompa apa yang cocok untuk sistem NFT Anda. supaya pompa yang digunakan pas, tidak loyo alirannya dan tidak ketinggian spesifikasinya sehingga tidak boros listrik. Pemilihan pompa disesuaikan dengan luas kebun dan ketinggian dari dasar reservoir hingga titik tertinggi gully

Spesifikasi pompa yang perlu diperhatikan untuk NFT adalah H max (ketinggian maksimal) dan Q max (debit keluaran maksimal per jam). Grafik hubungan antara ketinggian (H) dan debit (Q) biasanya berupa setengah kurva parabola yang menghadap ke bawah. Seperti gambar di bawah.


Biasanya grafik ini tertera di kemasan pompa dan tertera data performa debit keluaran pada tiap ketinggian

Agar tanaman dapat tumbuh maksimal, debit aliran per bendengan / gully perlu diatur minimal 1-2 liter/ menit. Dan biasanya ketinggian meja gully dari tanah sekitar 50 cm - 1 meter untuk NFT sistem datar. Dari data ini Anda sudah bisa menentukan kebutuhan pompa yang cocok untuk kebun

Misal contoh kasus, Anda punya sistem NFT dengan tinggi meja 1,2 meter dengan 6 lajur gully. Berdasarkan tinggi meja Anda perlu menggunakan pompa dengan H max di atas 1,2 meter agar air bisa naik ke meja.

Berdasarkan jumlah lajur gully, karena tiap gully butuh aliran 2 liter/menit, Anda perlu pompa dengan debit keluaran di atas 6 x 2 liter/menit = 12 liter/menit. Konversikan ke dalam jam, 12liter/menit x 60 menit/jam = 720 liter per jam. Maka Anda perlu pompa dengan Q max di atas 720 liter per jam.

Kesimpulannya, Anda perlu membeli pompa yang memenuhi debit di atas 720 liter/jam pada ketinggian 1.2 meter.

2. Memilih Bahan Gully

Inti dari NFT terletak pada gully / bendengannya. Banyak bahan yang dapat digunakan untuk gully NFT, seperti talang U kotak, cable duct, pipa pralon PVC, dan sebagainya.

Saran saya, apapun bahan gully yang Anda pilih, usahakan bagian atas dapat dibuka untuk mempermudah pembersihan. Karena kebersihan gully sangat krusial. Jika bagian atas sulit dibuka, Anda akan kerepotan dalam membersihkan kerak-kerak dibanding bagian atas yang mudah dibuka

Spesifikasi Minimal Gully untuk NFT Sayuran

Selain itu tinggi dan lebar gully juga perlu diperhatikan. Untuk sayuran, tinggi gully minimal 5 cm supaya tanaman tidak mudah oleng dan jatuh saat sudah besar. Dan minimal lebarnya 10 cm supaya akar dan aliran lebih bergerak secara leluasa dan tidak menggenang.

Untuk tanaman buah, tinggi gully minimal 10 cm dan lebar minimal 15 cm karena tanaman buah lebih besar dan memerlukan penahan yang lebih kuat dibanding sayuran.

Jika Anda menggunakan talang U kotak 12 cm, pilihlah talang yang sudah teruji awet tahan outdoor. Merk Sinardaku atau Maspion warna putih dapat menjadi pilihan karena cukup tahan outdoor. Untuk harganya paling murah sekitar 75 ribu per 4 meter.

Jika menggunakan pipa pralon PVC, gunakan pipa berdiameter minimal 2,5" dengan tipe D atau AW wavin karena tinggi paralon diatas 5 cm agar tanaman kokoh dan masih memiliki ruang perakaran yang cukup lebar.

Jika menggunakan pipa pralon PVC yang dimodif belah, gunakan pipa berdiameter minimal 3" dengan tipe D atau AW wavin. Sebaiknya jangan gunakan pipa PVC tipe C karena terlalu tipis untuk outdoor.

Secara teknis, talang U lebih unggul daripada pipa pralon PVC karena permukaannya yang datar sehingga akar lebih mudah bergerak leluasa dan aliran air tidak akan menggenang sehingga aerasinya bagus. Sehingga tanaman dapat tumbuh lebih cepat daripada umur yang seharusnya

Secara ekonomi dan kemudahan, pipa pralon PVC lebih unggul karena biaya pembuatannya lebih murah ketimbang talang U dan pengerjaannya lebih cepat dan mudah. Selain itu pipa pralon PVC lebih fleksibel untuk dimodifikasi karena banyaknya sparepart yang didukung seperti T, elbow, reducer, dan sebagainya.

Walaupun hasil tanaman tidak sebagus di talang U, secara ekonomi pipa pralon PVC  masih cukup layak untuk dijadikan gully budidaya NFT

3. Panjang Maksimal Gully

Satu gully dalam NFT bisa diisi banyak tanaman. Aliran mengalir melewati tanaman pada gully dari ujung inlet hingga keluaran penampungan. Dan akar menyerap nutrisi hara pada aliran yang melewatinya.

Otomatis tanaman yang dekat inlet mendapatkan nutrisi yang banyak, tetapi tanaman yang terletak pada ujung gully hanyak mendapat sisanya. Hal ini akan menimbulkan perbedaan pertumbuhan jika perbedaan kandungan nutrisi dari ujung ke ujung terlalu tinggi.

Supaya perbedaan kandungan nutrisi dari ujung ke ujung gully tidak terlalu besar, sebaiknya panjang maksimal tiap gully adalah 12 meter untuk sayuran daun dan 4 meter untuk tanaman buah seperti tomat, cabai, melon. Sedangkan panjang minimal tidak ada.

Dengan membuat gully yang panjang, beban biaya listrik dapat dihemat karena mengurangi jumlah beban inlet. Maksudnya begini, misal Anda punya 2 talang sepanjang 4 meter. Talang yang pertama tetap utuh sedangkan talang yang kedua Anda potong menjadi 4 sepanjang 1 meter-an.

Talang yang pertama karena masih utuh, hanya membutuhkan satu inlet dengan debit 2 liter per menit. Sedangkan talang yang kedua karena sudah dipotong menjadi 4, membutuhkan 4 inlet dengan masing-masing debit 2 liter per menit atau totalnya 8 liter per menit.

Sama-sama 4 meter tetapi beban debit keluarannya jauh lebih besar yang pendek, otomatis membutuhkan spec pompa yang lebih tinggi dibanding yang hanya 1 gully.

4. Kemiringan Gully

Saat tanaman sudah besar, biasanya akar tanaman juga tumbuh lebat. Dengan lebatnya akar, tentu aliran air terhambat.

Kemudian aliran yang sudah di set 2 liter per menit akan menjadi pelan. Akibatnya aliran pelan dan aerasinya buruk. Efeknya kandungan oksigen dalam aliran rendah dan akar lambat menyerap hara. Tanaman tumbuhnya lama, layu pada siang hari, bahkan akar dapat mudah busuk jika aerasinya buruk.

Mungkin untuk instalasi yang gully-nya pendek efeknya tidak terlalu terasa, tetapi ketika sudah lebih dari 4 meter, efek ini akan sangat terasa sekali. Yang paling kentara layu siang hari dan akarnya berwarna coklat.

Untuk itu meja penopang gully perlu diatur kemiringannya agar debit 2 liter/menit dapat dipertahankan hingga ujung gully. Kemiringan minimal 1%, artinya tiap 1 meter naik 1 cm. Biasanya aplikasinya 2,5% hingga 5% di kebun-kebun NFT.

Batas kemiringan maksimal sebenarnya tidak ada, semakin tinggi semakin baik. Tetapi tentu akan menyulitkan jika kemiringan terlalu besar. Perbedaan ujung inlet bisa saja berada di atas kepala, dan ujung satunya menempel tanah.

5. Teknik Distribusi Aliran

Teknik distribusi aliran perlu diperhatikan dalam membagi aliran, terutama pada sistem yang menggunakan satu pompa untuk banyak instalasi NFT. Teknik distribusi yang tidak tepat membuat instalasi yang dekat dengan pompa mendapat aliran yang berlebihan sementara instalasi yang jauh mendapat aliran yang kecil.

Sisi yang Dekat dan yang Jauh akan Mendapat Aliran yang Sama
Contoh Sistem Loop untuk Areal Lebih Besar

Biasanya untuk menangani hal ini, Anda perlu menggunakan sistem loop agar tekanan di semua titik tidak jauh berbeda. Dengan tekanan keluaran yang sama otomatis aliran tiap instalasi dapat relatif sama dari yang dekat hingga yang jauh dari pompa.

Untuk sistem bertingkat dapat menggunakan manifold agar aliran tiap tingkat dapat sama

6. Letak Inlet dan Pompa

Supaya beban pompa tidak terlalu berat, pompa sebaiknya diletakkan tegak lurus dengan inlet. Usahakan tidak terlalu banyak tikungan pada aliran dari pompa menuju inlet

Jika terlalu banyak tikungan pada aliran pompa, daya keluaran pompa akan berkurang. Karena aliran menabrak dahulu sebelum berbelok. Akibatnya kecepatan aliran sebelum dan sesudah menabrak tentu berbeda.

Maka dari itu walau ketinggiannya sama, aliran yang mendapat belokan tentu debitnya lebih rendah daripada aliran yang tidak mendapat belokan.

7. Perbandingan Volume Reservoir /  Tandon dengan Ukuran Kebun

Sebenarnya tidak ada ukuran yang pasti tentang perbandingan volume tandon dengan luas kebun. Hanya saja jika ukuran tandon menyesuaikan dengan jumlah tanaman yang ditanam, tentu manajemen nutrisi akan menjadi lebih mudah.

Tujuannya supaya frekuensi kuras tandon dapat teratur dan air tidak cepat habis dalam sehari. Secara kasarannya satu tanaman sejenis selada dapat menghabiskan air 0,2-0,5 liter dalam sehari. Jika tandon Anda terlalu kecil, tentu merepotkan jika terus-terusan menambah air beberapa kali dalam sehari.

Menurut pak Kunto, pemilik kebun NFT di Ciputat, untuk sayuran daun sebaiknya mengikuti perbandingan 1 liter untuk 3 tanaman. Jadi misal Anda punya 200 titik tanam, berarti ukuran volume tandonnya sebaiknya sekitar 70 liter lebih.

Dengan perbandingan 1 liter untuk 3 tanaman, jadwal kuras tandon Anda tiap 2 minggu sekali.

Tidak memenuhi rasio tersebut sebanarnya tidak apa-apa. Karena dalam hal ini memang tidak ada aturan yang baku. Yang terpenting ukuran tandon jangan terlalu kecil. Semakin besar ukuran tandon semakin baik. Karena dengan ukuran tandon yang besar membuat suhu air lebih stabil dan frekuensi penggantian nutrisi dapat lebih lama.

8. Teknik Aerasi, Filter, dan Pendinginan

Jika diperlukan, Anda dapat menggunakan aerator pada tandon untuk meningkatkan kandungan oksigen dengan memecah permukaan air pada tandon untuk memancing oksigen agar terdifusi. Tapi kebutuhannya tidak terlalu urgent, mengingat dengan sirkulasi oksigen juga mudah terdifusi pada aliran.

Filter juga diperlukan supaya kotoran yang mungkin masuk ke dalam sistem melalui gully NFT tidak masuk ke tandon. Kotoran dari luar seperti debu, daun-daun, atau yang lain dapat memicu penyumbatan jaringan distribusi irigasi sistem

Untuk masalah aerasi, filter, dan pendinginan biasanya pekebun lebih sering menambahkan flow back dan membuat trickle filter pada aliran balik agar tidak ada kotoran yang masuk ke tandon, suhu aliran lebih rendah, dan aerasinya baik. Jadi satu solusi untuk 3 masalah.

Salah Satu Teknik Pemfilteran, Pendinginan, dan Aerasi

Dengan flow back, air yang di bawah dapat naik ke atas. Tujuannya supaya panas pada air yang di bawah dapat tersirkulasi ke atas dan lebih mudah untuk di lepas ke udara.

Dengan trickle filter pada outlet, permukaan air di tandon menjadi berombak dijatuhi percikan air sehingga oksigen mudah terdifusi dan panas dalam air bisa lepas ke udara. Selain itu dengan trickle filter, kotoran-kotoran yang berasal dari luar tidak dapat masuk ke tandon karena tersaring oleh trickle filter.

Untuk penempatan tandon / reservoir, sebaiknya diletakkan di tempat yang teduh dan gelap. Jangan dijemur supaya tandon tidak panas karena kena panas sinar matahari. Selain itu sinar matahari tidak bagus jika terkena tandon nutrisi karena memicu pertumbuhan alga di dalam tandon. Maka dari itu tandon perlu ditempatkan tempat yang gelap. Jika perlu, tandon dapat dipendam di dalam tanah agar suhunya lebih dingin lagi.

Petunjuk Perawatan

1. Penjadwalan Kuras Tandon dan Penggantian Nutrisi

Seiring akar menyerap nutrisi hara, tentu keseimbangan rasio nutrisi sudah tidak seimbang lagi dan konsentrasi akan berkurang. Ditambah lagi eksudat yang dikeluarkan tanaman ke dalam air, eksudat itu diibaratkan seperti beol dan kencingnya tanaman.

Tanaman mengeluarkan eksudat karena tanaman juga makhluk hidup yang pasti mengeluarkan eksresi. Karena air yang disirkulasi, tentu eksudat ini akan terus menumpuk jika air tidak dikuras. Akibatnya eksudat ini menjadi racun bagi tanaman itu sendiri.

Tandanya air nutrisi harus diganti adalah biasanya warna larutan memudar tetapi EC/TDS tinggi. Dan jika Anda menyentuh airnya, akan terasa agak lengket jika Anda gesekkan jari tangan Anda. Kemudian tanda lainnya adalah daun tanaman terlihat bermasalah seperti keriting, kuning, dan sebagainya.

Jika Anda mengikuti rasio 1 liter untuk 3 tanaman, maka siklus penggantian kuras tandon Anda tiap 2 minggu sekali. Jika Anda tidak mengikuti rasio itu, Anda perlu mencari tahu sendiri dengan melihat tanda-tanda pada air tandon dan tanaman.

Secara kasar, Anda juga bisa berdasarkan jumlah top up air biasa ke tandon. Frekuensi pengurasan tandon didasarkan setiap jumlah waktu saat top up air biasa ke tandon sudah mencapai dari 50% total volume air awal dan sampai habisnya air sisanya.

Misal Anda punya tandon 40 liter. Karena air diserap tanaman dan ada yang menguap, pasti tiap hari air dalam tandon akan berkurang.

Jika tiap hari Anda menambahkan 5 liter air biasa untuk mengganti air yang hilang. Maka pada hari ke 4, Anda sudah menambahkan total 20 liter pada tandon yang artinya Anda sudah menambahkan air baru 50% dari volume air awal.

Saat itu Anda tidak usah lagi top up air nutrisi, biarkan air sisanya sampai tinggi air setinggi batas minimal sedotan pompa.

Karena air tiap hari hilang 5 liter, berarti butuh waktu sekitar 8 hari untuk menunggu air sisanya habis. Kemudian barulah Anda kuras tandon Anda dan ganti dengan nutrisi yang baru. Berarti frekuensi penggantian nutrisi sistem Anda adalah setiap 4+8 = 12 hari sekali.

2. Sterilisasi Tandon dan Gully Setiap Selesai Panen

Walau tidak menggunakan tanah, kuman penyakit masih dapat berkembang bisa dan hidup pada gully, tandon, pipa, hingga tampungan pada instalasi. Terutama alga mudah berkembang biak yang mengerak dan membentuk slime hijau dan coklat pada gully bekas tanaman.

Alga ini membuat larutan nutrisi jadi berbau tidak sedap dan jika tidak dibersihkan dapat menjadi sumber penyakit bagian tanaman

Jika Jarang Dibersihkan dapat Jadi Sumber Penyakit

Jika tidak rutin dibersihkan dan disterilisasi, mungkin pada beberapa bulan pertama hal ini belum terlihat jadi masalah. Tetapi saat ketika instalasi sudah berumur, baru masalah ini terlihat.

Walau diberi pestisida, mengganti nutrisi, ganti tanaman tidak akan menjadi solusi. Karena masalah terletak pada penyakit yang hidup pada sistem instalasinya.

Maka dari itu setiap selesai rotasi tanam, sistem instalasi sebaiknya diistirahatkan 1 hari dengan cara dikeringkan. Kerak-kerak hijau yang tertinggal pada gully sebaiknya dibersihkan sebersih mungkin.

Sebulan sekali sistem dicuci dengan cairan pemutih agar kesterilan sistem selalu terjaga seperti baru.

3. Manajemen Nutrisi

Manajemen nutrisi sama seperti sistem hidroponik pada umumnya. Jaga pH di 5,5-6,5 dan TDS 600-1200 atau EC 1,5-2 untuk sayuran daun.

Variasi Modifikasi Sistem

Sistem Datar


Sistem datar adalah sistem dasar dan umum dari NFT

DFT

Sistem DFT adalah singkatan dari Deep Flow Technique. Biasanya sistem ini menggunakan gully pralon yang diberi reducer agar dapat memberi genangan pada gully.

Gully DFT

Prinsip sistem ini sama seperti NFT hanya saja bedanya adanya genangan pada aliran gully. Kedalaman aliran genangan biasanya sekitar 2-3 cm sedangkan NFT memiliki ketebalan aliran 3 mm. Dengan memberi genangan dapat membuat sistem lebih tahan terhadap mati listrik yang lama karena masih adanya cadangan air nutrisi pada genangan.

Reducer pipa pralon PVC yang sering dipakai pada sistem DFT biasanya reducer 3" ke 2.5".

Sistem Kolam Sirkulasi


Sistem Kolam dengan Sirkulasi

Prinsip sama seperti DFT, hanya saja tidak ada lajur gully pada sistem. Tanaman tumbuh pada kolam sedalam 5-10 cm yang disirkulasi. Terkadang sistem ini juga dapat disebut dengan sistem rakit apung dengan sirkulasi

NFT Baki / Wadah 


NFT dengan 2 Wadah / Baki

Sistem NFT ini memanfaatkan 2 wadah yang ditumpuk. Bentuknya sama seperti sistem kolam sirkulasi hanya saja air tidak menggenang. Sistem ini cocok untuk skala rumah tangga karena pembuatannya tidak memerlukan biaya yang besar.

A Frame

Sistem ini adalah salah satu modifikasi sistem NFT yang bertingkat dengan bentuk A. Dengan membuatnya menjadi matriks, diharapkan dapat meningkatkan titik tanam per satuan luas. Sehingga harapannya hasil panen lebih banyak dibanding sistem datar.

Sistem ini dapat meningkatkan jumlah titik tanam hingga 2x lipat dibanding sistem datar. Kekurangan sistem ini membutuhkan listrik yang lebih besar per instalasi ketimbang NFT datar karena pompa memerlukan H max yang tinggi. H max tentu berbanding lurus dengan daya listrik yang digunakan.

Biasanya A frame yang sering dibuat di Indonesia ukurannya tingginya 1.6 meter, lebarnya 1.2 meter, dan jarak antar tingkat sekitar 25-30 cm. Dengan ukuran segitu, A frame yang dibuat masing-masing sisi bertingkat 5. Jika dengan sistem datar,  Anda hanya bisa meletakkan 6 lajur gully dalam lebar 1.2 meter. Tetapi pada sistem A frame, Anda bisa meletakkan 10 lajur gully.

Hidroponik A Frame

Selain itu  sistem A frame tidak dapat dibuat sembarang tempat. Membujurnya sistem A frame harus diperhitungkan agar semua sisi dapat menerima sinar. Biasanya sistem A frame membujur dari barat ke timur. Jika membujur utara selatan, bagian sisi barat A frame pertumbuhannya lebih jelek ketimbang sisi timur. Karena sinar matahari terbaik adalah sinar pagi hari.

Isunya tingkat A frame yang paling bawah, pertumbuhan tanamannya tidak sebagus di atasnya. Perkiraan saya mungkin sinar paling bawah diterima paling sedikit. Jika Anda menanam sayuran berwarnaa merah, sebaiknya letakkan di tingkat 1 atau 2 supaya penerimaan sinar matahari lebih banyak. Dan tingkat yang bawah sebaiknya digunakan untuk menanam sayuran yang tidak membutuhkan cahaya banyak.

NFT Dinding Vertikal

NFT Dinding

Sistem ini cukup cocok untuk rumah yang tidak punya halaman sama sekali. Karena sistem ini dapat diletakkan di pagar. Kelemahannya sama seperti A Frame yaitu membutuhkan pompa dengan H max yang tinggi.

NFT Asbes / Fiber Gelombang

Sistem ini memanfaatkan cekungan gelombang sebagai tempat mengalirnya aliran dan tumbuhnya tanaman.Gelombang bisa menggunakan asbes atau fiber gelombang.

NFT Asbes

Usahakan menggunakan gelombang dengan cekungan di atas 5 cm agar air dalam aliran tidak meluber ke samping karena lebatnya akar dan tanaman dapat berdiri kokoh. Sebaiknya saran saya, jangan menggunakan asbes untuk jadi tempat budidaya, mengingat asbes memiliki zat beracun yang dapat mengontaminasi tanaman yang kita tanam.

Jika sudah terlanjur menggunakan asbes, sebaiknya lapisi dengan plastik mulsa atau terpal agar tanaman tidak kontak dengan asbes dan air nutrisi tidak terserap merembes.

Masalah dan Resiko

1. Hujan

Hujan adalah salah satu masalah bagi pekebun NFT outdoor. Jika menggunakan naungan atau greenhouse mungkin hujan bukan lagi masalah. Karena air hujan dapat masuk ke tandon nutrisi melalui gully tanaman.


Solusi untuk masalah ini adalah cukup menempatkan tandon pada tempat yang terlindung dari hujan kemudian memasang percabangan pada saluran balik. Tanaman tidak usah diberi naungan tidak apa-apa. Cabang yang pertama menuju kembali ke tandon dan cabang yang kedua menuju pembuangan. Cabang-cabang tersebut diberi valve atau keran.

Ketika saat cerah, valve pembuangan ditutup dan valve ke tandon dibuka. Ketika saat hujan, pompa dimatikan dan valve pembuangan dibuka dan valve ke tandon ditutup. Dengan begini tandon aman ketika saat hujan

Untuk menimalisir rusaknya daun karena air hujan, Anda sebaiknya perlu memasang paranet agar tetesan air hujan dapat terpecah sehingga tidak merusak daun. Dan setelah hujan reda, sebaiknya Anda bilas daun dengan air bersih karena air hujan berpotensi membawa kuman penyakit.

2. Layu Siang Hari

Layu siang hari ini disebabkan respirasi yang berlebihan dibanding penyerapan air tanaman. Akibatnya tanaman kehilangan daya turgornya alias lemas. Walaupun saat sore biasanya sudah kembali seger kembali, jika hal ini terjadi terus menerus pertumbuhan tanaman akan menjadi lambat karena mengalami stres saat siang hari.

Masalah ini dapat dicegah dengan penerapan kemiringan 5% dan debit 2 liter per menit agar aerasi bagus sehingga penyerapan air oleh akar tanaman dapat mengimbangi respirasi saat siang hari

3. Selang Inlet Mampet

Biasanya ini disebabkan adanya partikel yang tersedot pompa, akibatnya dapat membuat buntu selang inlet. Solusinya gunakan selang inlet yang lebih besar, saran saya gunakan selang RO (reverse osmosis) yang berdiameter 8 mm

Selain itu gunakan filter pada aliran balik, minimal dapat menggunakan filter aquarium agar kotoran dari luar tidak masuk tandon. Atau mungkin untuk kelas profesional, Anda bisa memasang disc filter pada sistem instalasi Anda.


Sumber : http://taman-berkebun.blogspot.com/2015/08/hidroponik-nft-sirkulasi.html
Sponsored Links

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel