Cara pengemasan Stum Okulasi Mata Tidur untuk Pengiriman Bibit
Selasa, 14 Juli 2015
Edit
Cara pengemasan Stum Okulasi Mata Tidur untuk Pengiriman Bibit -
PENGEMASAN STUM OKULASI MATA TIDUR UNTUK PENGIRIMAN Dibandingkan dengan bahan tanam polybag, stum okulasi mata tidur paling banyak dipesan oleh berbagai perusahaan perkebunan dari Pusat Penelitian Karet. Alasannya adalah karena bibit stum okulasi mata tidur lebih mudah dan murah diangkut untuk jarak jauh. Agar bibit stum okulasi mata tidur mutunya tetap baik sampai di lokasi penerimaan, penanganannya dari sejak pencabutan, pengemasan dan penanganan setelah sampai di tujuan perlu diperhatikan. Setelah stum okulasi mata tidur dicabut dan dirempel, potongan batangnya langsung dicelup sebentar dalam lilin cair untuk mengurangi penguapan dan potongan akar diberi TB 192. Stum jangan dibiarkan berada diluar dan tertimpa sinar matahari langsung dan secepatnya dikemas. Bahan yang diperlukan dalam pengemasan stum okulasi mata tidur untuk pengiriman jarak jauh adalah peti kemas yang terbuat dari kayu sengon atau kayu asalan lain dengan ukuran 60 cm x 50 cm x 50 cm dan diperlengkapi dengan pengikat dari plat baja serta serbuk gergaji yang sudah matang dan lembab. Serbuk gergaji lembab berfungsi untuk mempertahankan kesegaran stum selama dalam pengangkutan.(gambar) Stum okulasi mata tidur disusun dalam peti berselang seling dengan serbuk gergaji lembab. Serbuk gergaji diberikan merata dan menyentuh permukaan seluruh permukaan akar bibit. Setelah penuh diisi bibit, kemudian diplat dengan klem melintang dua buah dan membujur satu buah. Plat ini menjaga agar bibit tidak bertaburan jika terjadi kerusakan peti kemas selama dalam pengiriman. Untuk menjamin kesegaran bibit, sebaiknya untuk setiap pencabutan bibit, lamanya pekerjaan seleksi, merempel, melilin/kolter dan pengemasan tidak melebihi 2-3 hari dan dikerjakan di tempat yang teduh. Rata-rata berat satu buah peti kemas mencapai 85 kg dan daya muat tiap truk besar mencapai 100 peti dan 50 peti untuk truk sedang. Jumlah stum dengan serbuk gergaji yang terdapat di dalam satu peti bervariasi antara 200 – 300 batang tergantung pada ukuran diameter stum. Pengemasan bibit dengan cara seperti diatas dapat mempertahankan kesegaran dan daya hidup stum sampai 30 hari, tetapi setelah hari ke 15, sudah ada mata okulasi yang tumbuh. Sebaiknya lama pengangkutan tidak melebihi 15 hari supaya waktu menanam bibit ke dalam polybag, mata okulasi yang sudah tumbuh tidak rusak. Tunas okulasi yang telah tumbuh di dalam peti selama perjalanan, akan mengalami stagnasi pertumbuhan setelah ditanam ke dalam polybag, sehingga pertumbuhan bibit kurang baik. Bibit yang telah sampai di tempat tujuan sebaiknya ditempatkan di lokasi yang teduh dan sesegera mungkin langsung ditanam ke dalam polybag. DAFTRA PUSTAKA - Anonimous, 2009. Sapta Bina Usahatani Karet Rakyat. Balai Penelitian Sembawa. Pusat Penelitian Karet. - Anonimous, 2010. Pedoman Bertanam Karet. CV. Nuansa Aulia. - Anonimous, 2012. Pembibitan dan Pengadaan Bahan Tanam Karet Unggul. Balai Penelitian Sungei Putih. Pusat Penelitian Karet. - Setiawan dan Agus Andoko, 2010. Petunjuk Lengkap Budidaya Karet. Edisi Revisi. PT. Agromedia Pustaka. Solo. Sumber : http://www.bppjambi.info/?page=7 | |
Sponsored Links