Teknik Aeroponik Sederhana
Rabu, 17 Juni 2015
Edit
Teknik Aeroponik Sederhana -
Teknik Aeroponik Sederhana
Pada dasarnya, budi daya secara aeroponik dapat dilakukan sebagai berikut:
– Styrofoam yang berbentuk lembaran diberi lubang pada bagian tengahnya dengan jarak 15 cm.
– Dengan menggunakan ganjal busa atau rockwool, semaian sayuran ditancapkan pada lubang tanam. Akar tanaman akan menjuntai bebas ke bawah.
– Di bawah helaian styrofoam, terdapat sprinkler yang meyemprotkan kabut sehingga mengenai akar. Sprinkler ini dijalankan oleh pompa air bertekanan tinggi secara terus-menerus tanpa henti. Jika pompa berhenti terlalu lama, lebih dari 15 menit, maka tanaman akan menjadi layu sehingga diperlukan generator untuk cadangan listrik.
– Bagian terpenting dalam aeroponik adalah pengikatan oksigen oleh kabut air sehingga kandungan oksigen untuk respirasi akar akan meningkat.
Persyaratan tumbuh untuk aeroponik sama dengan hidroponik.
Sayuran hasil budi daya aeroponik terbukti memunyai kualitas yang baik, higienis, sehat, segar, beraroma, dan memunyai cita rasa tinggi. Sayuran yang ditanam secara aeroponik di antaranya caisim, pakcoy, selada, kailan, dan kangkung. Biasanya sayuran yang ditanam berumur beberapa minggu atau bulan. Sayuran aeroponik biasanya dikonsumsi oleh kalangan menengah ke atas karena kualitas dan mutunya yang bagus.
Aeroponik merupakan salah satu cara budidaya tanaman hidroponik. Cara ini belum sefamiliar cara-cara hidroponik lainnya (seperti cara tetes, NFT – Nutrient Film Technique). Kalau dilihat dari kata-kata penyusunnya, yaitu terdiri dari Aero + Phonic. Aero berarti udara, phonik artinya cara budidaya, arti secara harafiah cara bercocok tanam di udara, atau bercocok tanam dengan system pengkabutan, dimana akar tanamannya menggantung di udara tanpa media (misalkan tanah), dan kebutuhan nutrisinya dipenuhi dengan cara spraying ke akarnya.
Sumber : http://indonesiabertanam.com/2014/10/10/cara-sederhana-aeroponik/
Pada dasarnya, budi daya secara aeroponik dapat dilakukan sebagai berikut:
– Styrofoam yang berbentuk lembaran diberi lubang pada bagian tengahnya dengan jarak 15 cm.
– Dengan menggunakan ganjal busa atau rockwool, semaian sayuran ditancapkan pada lubang tanam. Akar tanaman akan menjuntai bebas ke bawah.
– Di bawah helaian styrofoam, terdapat sprinkler yang meyemprotkan kabut sehingga mengenai akar. Sprinkler ini dijalankan oleh pompa air bertekanan tinggi secara terus-menerus tanpa henti. Jika pompa berhenti terlalu lama, lebih dari 15 menit, maka tanaman akan menjadi layu sehingga diperlukan generator untuk cadangan listrik.
– Bagian terpenting dalam aeroponik adalah pengikatan oksigen oleh kabut air sehingga kandungan oksigen untuk respirasi akar akan meningkat.
Persyaratan tumbuh untuk aeroponik sama dengan hidroponik.
Sayuran hasil budi daya aeroponik terbukti memunyai kualitas yang baik, higienis, sehat, segar, beraroma, dan memunyai cita rasa tinggi. Sayuran yang ditanam secara aeroponik di antaranya caisim, pakcoy, selada, kailan, dan kangkung. Biasanya sayuran yang ditanam berumur beberapa minggu atau bulan. Sayuran aeroponik biasanya dikonsumsi oleh kalangan menengah ke atas karena kualitas dan mutunya yang bagus.
Aeroponik merupakan salah satu cara budidaya tanaman hidroponik. Cara ini belum sefamiliar cara-cara hidroponik lainnya (seperti cara tetes, NFT – Nutrient Film Technique). Kalau dilihat dari kata-kata penyusunnya, yaitu terdiri dari Aero + Phonic. Aero berarti udara, phonik artinya cara budidaya, arti secara harafiah cara bercocok tanam di udara, atau bercocok tanam dengan system pengkabutan, dimana akar tanamannya menggantung di udara tanpa media (misalkan tanah), dan kebutuhan nutrisinya dipenuhi dengan cara spraying ke akarnya.
Sumber : http://indonesiabertanam.com/2014/10/10/cara-sederhana-aeroponik/
Sponsored Links