Cara Mengatasi Serangan Antraknosa (Patek) Cabe
Minggu, 21 Juni 2015
Edit
Cara Mengatasi Serangan Antraknosa (Patek) Cabe -
Suryanto, pekebun di Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, jeri saat tanaman cabai diserang penyakit patek atau antraknosa. Harap mafhum saat serangan oleh cendawanColletotrichum capsici danC. gloesporioides itu terjadi, produksiCapsicum annuummenurun hingga 60%.
Suryanto menuturkan hanya dapat memanen 2-2,5 ton dari kondisi ideal 5-6 ton untuk luas lahan 0,5 hektar. Buah terserang berwarna kuning kecokelatan, mengerut, dan mengering.
Cendawan itu berkembang pesat saat kelembapan udara tinggi dan temperatur rendah, terutama pada musim hujan. Suryanto biasa menyemprotkan pestisida berbahan aktif fluopikolid 6% dan propineb 66,7% dengan waktu penyemprotan setiap setiap 3 hari sekali. Sayang upaya itu kerapkali gagal menahan serangan antraknosa.
Sejatinya serangan penyakit patek dapat diatasi dengan cara mencabut serta membakar tanaman sakit. Namun upaya itu tidak efektif bila populasi tanaman terserang banyak. Cara lain lebih efektif dilakukan justru saat perlakuan benih. Benih berkualitas direndam selama 12 jam memakai larutanplant growth promoting rhizobacteria (PGPR). Larutan PGPR mengandung koloni bakteri menguntungkan yang berperan penting, antara lain mengontrol penyakit (bioprotectant), memproduksi fitohormon (biostimulant), hingga mengurangi stres tanaman.
Pekebun seperti Suryanto dapat membuat PGPR memakai bahan yang mudah diperoleh seperti akar rumput gajah atau akar bambu, dedak, gula merah, kapur sirih, dan terasi. Berikut cara pembuatan PGPR.
1. Sediakan segenggam akar rumput gajah atau akar bambu.
2. Rendam akar tersebut ke dalam satu gelas air mineral selama 24 jam.
3. Siapkan 4 sendok makan dedak, seperempat balok gula merah. Rebus semua bahan tersebut dengan 1 liter air. Aduk secara teratur hingga homogen. Saring dan dinginkan.
4. Saring dan ambil air rendaman akar. Campurkan dengan larutan dedak dan gula merah yang sudah dingin. Diamkan selama 10-12 jam sebelum dipakai merendam benih.
5. Selain aplikasi pada benih, campuran larutan itu dapat dipakai untuk menyiram lahan dengan dosis 1 liter dicampurkan 100 liter air.
Sumber :http://www.bebeja.com
Sponsored Links