PEMBUATAN PUPUK BOKASHI MENGGUNAKAN Trichoderma sp. SEBAGAI DEKOMPOSER
Sabtu, 30 Mei 2015
Edit
PEMBUATAN PUPUK BOKASHI MENGGUNAKAN Trichoderma sp. SEBAGAI DEKOMPOSER -
PEMBUATAN PUPUK BOKASHI MENGGUNAKAN Trichoderma sp. SEBAGAI DEKOMPOSER A. Latar Belakang Pupuk merupakan bahan tambahan yang diberikan ke tanah untuk tujuan memperkaya atau meningkatkan kondisi kesuburan tanah baik khemis, fisis maupun biologisnya. Kesuburan kimia tanah dinilai dari kandungan ion mineral dan kapasitas pertukaran kationnya untuk menyediakan makanan siap saji bagi tanaman. Kesuburan fisis adalah keadaan tanah yang tidak kompak atau gembur sehingga menyediakan aerasi dan drainase yang baik dan tidak menyiksa akar tanaman. Sedangkan kesuburan biologis tanah juga sangat penting, kandungan mikroorganisme tanah yang mendukung proses penguraian bahan organik menjadi mineral anorganik adalah definisi kesuburan biologis tanah. Perbaikan kondisi kesuburan tanah yang paling praktis adalah dengan penambahan pupuk ke tanah. Namun perlu diperhatikan keseimbangan kesuburan tanah sehingga pupuk yang diberikan dapat efektif dan efisien. Penambahan pupuk anorganik yang menyediakan ion mineral siap saji saja akan merusak kesuburan fisis tanah, dimana tanah akan menjadi keras dan kompak. Dengan demikian, pengaplikasian pupuk organik akan sangat membantu dalam memperbaiki kondisi tanah. Akan tetapi pupuk organik lebih lambat terurai menjadi ion mineral, sehingga diperlukan penambahan mikroorganisme ke dalam tanah yang dapat mempercepat proses dekomposisi dan menjaga kesuburan tanah. Salah satu mikroorganisme fungsional yang dikenal luas sebagai pupuk biologis tanah adalah jamur Trichoderma sp. Jamur ini merupakan salah satu jenis mikroorganisme penghuni tanah yang dapat diisolasi dari perakaran tanaman lapang. Beberapa spesies Trichoderma yang sudah dilaporkan sebagai agensia hayati yaitu seperti: T. Harzianum, T. Viridae, dan T. Koningi yang berspektrum luas pada berbagai tanaman pertanian. Biakan jamur Trichoderma dalam media aplikatif seperti dedak dapt diberikan ke areal pertanaman dan berlaku sebagai biodekomposer, mendekomposisi limbah organik menjadi kompos yang bermutu. Serta dapat berlaku sebagai biofungisida, yang mana jamur ini dapat menghambat pertumbuhan beberapa jamur penyebab penyakit pada tanaman antara lain: Rigidoporus lignosus, Fusarium oxysforum, Rizoctonia solani, Sclerotium rolfsii, dll. B. Tinjauan Pustaka 1.Pupuk Bokashi Kata bokashi berasal dari bahasa Jepang yang artinya kira-kira bahan-bahan organik yang sudah diuraikan (difermentasi). Pupuk bokashi merupakan salah satu bentuk pupuk organik yang terbuat dari campuran antara bahan-bahan organik dan pupuk kandang yang difermentasi atau didekomposisi oleh mikroorganisme. Adapun bahan organik yang bisa digunakan dalam pembuatan bokashi adalah sebagai berikut: jerami, sekam, daun-daunan, rumput-rumputan, limbah organik pengolah pabrik jagung dan masih banyak lagi yang lainnya. Perlakuan yang umum dilakukan berupa penciptaan lingkungan makro yang dikondisikan untuk pertumbuhan mikroorganisme. Perlakuan fermentasi dapat dipercepat dengan cara penambahan mikroorganisme dekomposer atau aktifator. Ada dua cara untuk mempercepat terjadinya pelapukan bahan organik yaitu pengaturan kondisi iklim mikro seperti suhu dan kelembapan sehingga sesuai untuk pertumbuhan mikroorganisme pengurai seperti penambahan atau pemberian mikroorganisme pengurai sebagai starter atau aktivator. Salah satunya adalah dengan penambahan jamur Trichoderma sp. Gambar 1. Jamur Trichoderma sp. Faktor yang mempengaruhi pengomposan diantaranya: a.Nilai C/N bahan Semakin rendah nilai C/N bahan, waktu yang diperlukan untuk pengomposan semakin sedikit b.Ukuran bahan Bahan yang keras dicacah hingga ukuran 0,5-1 cm, sedangkan untuk bahan yang lunak/ tidak terlalu keras dicacah dengan ukuran sekitar 5 cm c.Komposisi bahan d.Jumlah mikroorganisme Dengan penambahan mikroorganisme diharapkan proses pengomposan akan lebih cepat e.Kelembapan dan aerasi Pada umumnya mikroorganisme dapat bekerja dengan kelembapan sekitar 40-60%. Kelembapan lebih rendah atau lebih tinggi dapat menyebabkan mikroorganisme tidak berkembang atau mati. f.Temperatur Temperatur optimal sekitar 30-50o C g.Keasaman (pH) Kisaran pH yang baik adalah sekitar 6-7 (netral) 2.Manfaat Pupuk Bokashi Adapun manfaat pupuk bokashi adalah sebagai berikut: 1.Membantu memperbaiki struktur tanah 2.Meningkatkan permeabilitas tanah 3.Mengurangi ketergantungan lahan pada pupuk anorganik 4.Berperan sebagai sumber makanan bagi mikroorganisme tanah 5.Meminimalkan penggunaan pupuk anorganik 6.Memperbaiki kualitas tanaman (tanaman menjadi segar dan rasanya lebih enak) 7.Memperbaiki drainase dan tata udara dalam tanah 8.Mempertinggi daya ikat tanah terhadap zat hara 9.Mengandung hara yang lengkap walaupun dalam jumlah yang sedikit 10.Membantu proses pelapukan bahan mineral 11.Menurunkan aktifitas mikroorganisme yang merugikan Tabel 1. Kandungan hara kompos secara umum 3.Jamur Trichoderma sp. Jamur Trichoderma sp merupakan salah satu agen antagonis yang bersifat saprofit dan bersifat parasit terhadap jamur lain. Jamur ini termasuk Eukariota, Divisi Deuteromycota, Kelas deuteromycetes, Ordo Moniliales, Famili Moniliaceae, dan Genus Trichoderma. Umumnya hidup pada tanah yang lembab, asam dan peka terhadap cahaya secara langsung. Pertumbuhan Trichoderma sp. Yang optimum membutuhkan media dengan pH 4-5. Kemampuan jamur ini dalam menekan jamur patogen lebih berhasil pada tanah masam daripada tanah alkalis. Kelembaban yang dibutuhkan berkisar antara 80-90% atau 35°C-35°C. Mekanisme kerja jamur Trichoderma sp. sebagai agen pengendalian hayati adalah antagonis terhadap jamur lain. Penekanan patogen berlangsung dengan proses antibiosis parasitisme dan kompetisi O2 dan ruang yang dapat mematikan patogen tersebut. Jamur Trichoderma sp. memiliki banyak manfaat diantaranya adalah sebagai berikut: 1.Sebagai organisme pengurai Membantu proses dekomposer dalam pembuatan pupuk bokashi dan kompos. Pengomposan secara alami akan memakan waktu 2-3 bulan akan tetapi jika menggunakan jamur sebagai dekomposer memakan waktu 14- 21 hari. 2.Sebagai agensia hayati 3.Sebagai aktifator bagi mikroorganisme lain di dalam tanah 4.Stimulator pertumbuhan tanaman 5.Biakan jamur trichoderma dalam media aplikatif dedak bertindak sebagai biodekomposer yaitu mendekomposisi limbah organik menjadi kompos yang bermutu 6.Dapat juga berlaku sebagai biofungisida yaitu menghambat pertumbuhan beberapa jamur penyebab penyakit pada tanaman. C. Cara Pembuatan Pupuk Bokashi Membuat Bibit Produksi Jamur Trichoderma sp. diisolasi dari perakaran tanaman di lapangan yang dikembangkan atau dibiakan dalam media PDA (Potato Dextrose Agar). Selanjutnya dibiakkan dalam media aplikatif berupa dedak, selain murah juga mudah didapat. Selain dedak dapat juga digunakan media beras, dan juga jagung giling namun kurang ekonomis. 1.Bahan yang digunakan untuk pembiakan jamur Trichoderma sp.: - Biakan Trichoderma sp. diambil dari sampel tanah lapang dengan pengenceran 10-4 (1 petri biakan murni jamur Trichoderma digunakan untuk 10 kg media dedak) - Media PDA 1L ( kentang 200 gr, dextrose 20 gr, dan agar 20 gr) - Dedak 10 kg - Plastik kaca - Aquades - Alkohol70% 2.Alat-alat yang digunakan untuk pembiakan jamur Trichoderma sp. adalah sebagai berikut: - Petri dish - Tabung reaksi - Pipet ukur/pipet mikro - Timbangan analitik - Jarum N - Autoklave - Kompor listrik - Laminar air flow - Inkubator - Silotif Membiakan Jamur Trichoderma sp. Pada Media Dedak 1.Basahi dedak dengan air sampai kelembapan yang cukup tetapi air tidak sampai mengalir 2.Kemudian dedak dimasukkan dalam plastik kaca dengan ukran 1 kg 3.Kemudian disterilan dalam autoclave dengan tekanan 1 atm dan suhu 121o 4.Setelah dingin, diinokulasi dengan biakan jamur Trichoderma sp lalu ditutup. Untuk 1 petri biakan murni, dapat digunakan untuk 10 kg media dedak 5.Kemudian diinkubasi di tempat yang teduh, rata dan tidak lembab pada suhu kamar selama 7 hari sampai spora berkembang maksimal Pembuatan Pupuk Bokashi a.Adapun bahan yang digunakan untuk pembuatan pupuk bokashi menggunakan jamur Trichoderma sebagai dekomposer adalah sebagai berikut: - Hijauan daun/rumput : 200 kg - Pupuk kandang : 750 kg - Sekam : 50 kg - Biakan Trichoderma sp. : 1 kg - Gula pasir : 250 gr - Air : secukupnya - Plastik kaca ukuran 2 kg dan 5 kg b. Sedangkan alat yang digunakan untuk pembuatan pupuk bokashi adalah: - Timbangan - Arco/alat angkut - Cangkul - Plastik mulsa/kain terpal - Ember - Mesin pencacah - Sekop - Vakum siler untuk peking c.Cara Pembuatan pupuk bokashi 1.Potong rumput sepanjang 3-5 cm 2.Campurkan potongan ruput, pupuk kandang, sekam/kulit padi, biakan Trichoderma 3.Aduk semua bahan hingga homogen 4.Larutkan gula 250 gr dalam air, kemudian siramkan ke adonan secara merata hingga mencapai 30-40%. Tandanya bila campuran dikepal, air tidak keluar dan bila kepalan dibuka adonan tidak buyar 5.Hamparkan adonan di atas lantai kering dengan ketinggian 50-100 cm, lalu tutup dengan plastik/terpal lalu diinkubasi selama 14-21 hari Gambar 2. Adonan bokashi yang dihamparkan di lantai kering Gambar 3. Adonan bokashi ditutup dengan plastik 6.Adonan disiram dan diaduk setiap 3-4 hari 7.Setelah 14-21 hari, pupuk bokashi siap di panen 8.Kemudian pupuk dikeringanginkan, digiling, diayak selanjutnya dikemas dengan plastik ukuran 2 kg dan 5 kg dan siap dipasarkan. Sumber : http://www.bppjambi.info/?page=4 | |
Sponsored Links