Panduan Paket Budidaya Mina Padi dengan Cara Tanam Jajar Legowo
Jumat, 02 Januari 2015
Edit
Panduan Paket Budidaya Mina Padi dengan Cara Tanam Jajar Legowo -
narasumber sistem usahatani padi-ikan dalam meningkatkan bagi petani adalah jika hasil padi tlah mencapai tingkat maksimum dana batas kelompok genetika bersertifikat varietas dan hari dukung lingkungan (kapasitas) , maka sasaran program intensifikasi adalah mempertahankan tingkat produktivitas padi dan meningkatkan bagi petani.
Rekayasa teknik masa tanam padi dengan cara masa tanam jajar legowo 2:1 atau4:l, berdasarkanhasil penelitian terbukti dapat meningkatkan produksi padi sebesar 12-22%. Disamping itu sistem legowo yang memberikan ruang yang luas (lorong) sangat cocok dikombinasikan dengan pemeliharaan ikan (minapadi legowo). Hasil ikan yang diperoleh mampu menutup sebagian biaya usahatani, sehingga dapat meningkatkan bagi petani.
Teknologi legowo likuid rekayasa teknik masa tanam dengan mengatur jarak masa tanam antar rumpun dan antar barisan sehingga terjadi pemadatan rumpun padi dalam barisan dan melebar jarak antar barisan sehingga seolah-olah rumpun padi saat dibarisan diberi dari pertanaman yang memperoleh manfaat sebagai tanaman pinggir (perbatasan efek). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumpun padi yang saat di barisan diberi hasilnya 1,5 – 2 kali lipat lebih tinggi dibandingkan produksi rumpun padi yang saat di bagian dalam.
KEUNTUNGAN SISTEM MINA PADI JAJAR LEGOWO
• Pada cara masa tanam jajar legowo 2:1, Rukan maupun tanaman seolah-olah saat pada barisan diberi pematang, sedangkan pada cara masa tanam jajar legowo 4:1, separuh tanaman saat pada bagian pinggir (mendapat manfaat perbatasan efek).
• Jumlah rumpan padi meningkat dana 33°/a/ha.
• Meningkatkan produktivitas padi 12-22%.
• Memudahkan pemeliharaan tanaman.
• Masa pemeliharaan ikan dapat lebih lama, yaitu70-75 hari. dibanding cara tandur jajar biasa yang hanya 45 hari.
• Hasil ikan yang diperoleh dapat menutupi sebagian biaya usaha tani.
• Dapat meningkatkan bagi usahatani antara 30-50%.
KUPAS TUNTAS CARA BUDIDAYA
1. Benih padi. Benih padi yang ini digunakan dalan adalah bersertifikat varietas unggul berlabel sesuai anjuran setempat dengan terlah benih 25 kg/ha.
2. Persemaian. Persemaian seluas 5% luas oleh yang akan ditanami. Pemeliharaan persemaian clasik pada cara masa tanam padi biasa. Umur persemaian 25-30 hari.
3. Pengolahan tanah. Tanah diolah sempurna (2 kali bajak dan 2 kali garu), dengan kedalaman olah 15-20 cm. Bersamaan dengan pengolahan tanah dilaksanakan perbaikan pintu pemasukan / pengeluaran dan perbaikan pematang, jangan dana ada yang bocor.
4. Pembuatan caren dan saringan. Pembuatan caren palang dan melintang pada saat pengolahan tanah terakhir, lebar 40 – 45 cm dengan kedalaman 25-30 cm. Pada titik persilangan dibuat kolam pengungsian ukuran 1 × 1 m dengan kedalaman 30 cm. Pada setiap pintu pemasukan dan pengeluaran air pada setiap petakan dipasang saringan kawat dan serpihan pengatur tinggi permukaan udara menggunakan bambu.
5. Penanaman padi. Cara masa tanam adalah jajar legowo 2:1 atau 4:1. Pada jajar legowo 2:1, setiap dua barisan masa tanam terdapat lorong selebar 40 cm, jarak antar barisan 20 cm, tetapi jarak dalam barisan lebih rapat berlaku 10 cm. Pada jajar legowo 4:1. Setiap empat barisan masa tanam terdapat lorong selebar 40 cm, jarak antar barisan 20 cm, jarak dalam barisan tengah 20 cm, tetapi jarak dalam barisan diberi lebih rapat berlaku 10 cm. Untuk mengatur jarak masa tanam ini digunakan dalan caplak ukuran mata 20 cm. Pada jajar legowo dicaplak 2:1 satu arah saja, sedangkan pada jajar legowo 4:1 dicaplak kearah memanjang dan memotong.
6. Pengaturan udara. Pengaturan AC macak-macak HST 3-4. Setelah 10-15 HST (DPFN penyiangan dm pemupukan susulan pertama) udara dimasukkan mengikuti tinggi tanaman.
7. Pemupukan. Pupuk dasar diberikan secara disebar pada satu masa tanam padi dengan dosis 1/3 bagian Urea dan seluruh dosis SP-36. Pupuk susulan pertama diberikan pada umur 15 HST (DPFN penyiangan) dan pupuk susulan kedua pada umur 45 HST. Dosis pupuk sesuai anjuran setempat.
8. Penyiangan. Penyiangan dilakukan pada umur 10-15 HST (sebelum pemberian pupuk susulan pertama) dan selannjutnya tergantung keadaan gulma.
9. Pengendalian hama dan penyakit. Pengendalian hama penyakit dilakukan dengan sistem perantauan. Hindari penggunaaa pestisida.
10. Benih ikan dan penebaran. Jenis ikan yang dianjurkan adalah ikan yang berwarna gelap (album). Penebaran benih ikan dilakukan pada sakit telah secara perlahan-oleh agar-agar ikan tidak mengalami sires ikannya perubahan lingkungan. Ukuran benih yang dianjurkan 5-8 cm dengan kepadatan 5.000 ekor/ha.
11. Pemeliharaan ikan. Pemeliharaan ikan meliputi pemberian pakan tambahan, pengelolaan air dan pengawasan HAM. Pakan tambahan berupa dedak halus 250 kg/ha diberikan secara disebar pada caren, pagi/sore hari. Lama pemeliharaan ikan 70-75 hari.
12. Panen. Panen ikan dilakukan 10 hari sebelum panen padi dengan cara mengeringkan petakan sawah, kemudian terjadi ikan ditangkap.
Sumber: http://cybex.pertanian.go.id/materilokalita/detail/9688/teknologi-mina-padi-dengan-cara-tanam-jajar-legowo
narasumber sistem usahatani padi-ikan dalam meningkatkan bagi petani adalah jika hasil padi tlah mencapai tingkat maksimum dana batas kelompok genetika bersertifikat varietas dan hari dukung lingkungan (kapasitas) , maka sasaran program intensifikasi adalah mempertahankan tingkat produktivitas padi dan meningkatkan bagi petani.
Rekayasa teknik masa tanam padi dengan cara masa tanam jajar legowo 2:1 atau4:l, berdasarkanhasil penelitian terbukti dapat meningkatkan produksi padi sebesar 12-22%. Disamping itu sistem legowo yang memberikan ruang yang luas (lorong) sangat cocok dikombinasikan dengan pemeliharaan ikan (minapadi legowo). Hasil ikan yang diperoleh mampu menutup sebagian biaya usahatani, sehingga dapat meningkatkan bagi petani.
Teknologi legowo likuid rekayasa teknik masa tanam dengan mengatur jarak masa tanam antar rumpun dan antar barisan sehingga terjadi pemadatan rumpun padi dalam barisan dan melebar jarak antar barisan sehingga seolah-olah rumpun padi saat dibarisan diberi dari pertanaman yang memperoleh manfaat sebagai tanaman pinggir (perbatasan efek). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumpun padi yang saat di barisan diberi hasilnya 1,5 – 2 kali lipat lebih tinggi dibandingkan produksi rumpun padi yang saat di bagian dalam.
KEUNTUNGAN SISTEM MINA PADI JAJAR LEGOWO
• Pada cara masa tanam jajar legowo 2:1, Rukan maupun tanaman seolah-olah saat pada barisan diberi pematang, sedangkan pada cara masa tanam jajar legowo 4:1, separuh tanaman saat pada bagian pinggir (mendapat manfaat perbatasan efek).
• Jumlah rumpan padi meningkat dana 33°/a/ha.
• Meningkatkan produktivitas padi 12-22%.
• Memudahkan pemeliharaan tanaman.
• Masa pemeliharaan ikan dapat lebih lama, yaitu70-75 hari. dibanding cara tandur jajar biasa yang hanya 45 hari.
• Hasil ikan yang diperoleh dapat menutupi sebagian biaya usaha tani.
• Dapat meningkatkan bagi usahatani antara 30-50%.
KUPAS TUNTAS CARA BUDIDAYA
1. Benih padi. Benih padi yang ini digunakan dalan adalah bersertifikat varietas unggul berlabel sesuai anjuran setempat dengan terlah benih 25 kg/ha.
2. Persemaian. Persemaian seluas 5% luas oleh yang akan ditanami. Pemeliharaan persemaian clasik pada cara masa tanam padi biasa. Umur persemaian 25-30 hari.
3. Pengolahan tanah. Tanah diolah sempurna (2 kali bajak dan 2 kali garu), dengan kedalaman olah 15-20 cm. Bersamaan dengan pengolahan tanah dilaksanakan perbaikan pintu pemasukan / pengeluaran dan perbaikan pematang, jangan dana ada yang bocor.
4. Pembuatan caren dan saringan. Pembuatan caren palang dan melintang pada saat pengolahan tanah terakhir, lebar 40 – 45 cm dengan kedalaman 25-30 cm. Pada titik persilangan dibuat kolam pengungsian ukuran 1 × 1 m dengan kedalaman 30 cm. Pada setiap pintu pemasukan dan pengeluaran air pada setiap petakan dipasang saringan kawat dan serpihan pengatur tinggi permukaan udara menggunakan bambu.
5. Penanaman padi. Cara masa tanam adalah jajar legowo 2:1 atau 4:1. Pada jajar legowo 2:1, setiap dua barisan masa tanam terdapat lorong selebar 40 cm, jarak antar barisan 20 cm, tetapi jarak dalam barisan lebih rapat berlaku 10 cm. Pada jajar legowo 4:1. Setiap empat barisan masa tanam terdapat lorong selebar 40 cm, jarak antar barisan 20 cm, jarak dalam barisan tengah 20 cm, tetapi jarak dalam barisan diberi lebih rapat berlaku 10 cm. Untuk mengatur jarak masa tanam ini digunakan dalan caplak ukuran mata 20 cm. Pada jajar legowo dicaplak 2:1 satu arah saja, sedangkan pada jajar legowo 4:1 dicaplak kearah memanjang dan memotong.
6. Pengaturan udara. Pengaturan AC macak-macak HST 3-4. Setelah 10-15 HST (DPFN penyiangan dm pemupukan susulan pertama) udara dimasukkan mengikuti tinggi tanaman.
7. Pemupukan. Pupuk dasar diberikan secara disebar pada satu masa tanam padi dengan dosis 1/3 bagian Urea dan seluruh dosis SP-36. Pupuk susulan pertama diberikan pada umur 15 HST (DPFN penyiangan) dan pupuk susulan kedua pada umur 45 HST. Dosis pupuk sesuai anjuran setempat.
8. Penyiangan. Penyiangan dilakukan pada umur 10-15 HST (sebelum pemberian pupuk susulan pertama) dan selannjutnya tergantung keadaan gulma.
9. Pengendalian hama dan penyakit. Pengendalian hama penyakit dilakukan dengan sistem perantauan. Hindari penggunaaa pestisida.
10. Benih ikan dan penebaran. Jenis ikan yang dianjurkan adalah ikan yang berwarna gelap (album). Penebaran benih ikan dilakukan pada sakit telah secara perlahan-oleh agar-agar ikan tidak mengalami sires ikannya perubahan lingkungan. Ukuran benih yang dianjurkan 5-8 cm dengan kepadatan 5.000 ekor/ha.
11. Pemeliharaan ikan. Pemeliharaan ikan meliputi pemberian pakan tambahan, pengelolaan air dan pengawasan HAM. Pakan tambahan berupa dedak halus 250 kg/ha diberikan secara disebar pada caren, pagi/sore hari. Lama pemeliharaan ikan 70-75 hari.
12. Panen. Panen ikan dilakukan 10 hari sebelum panen padi dengan cara mengeringkan petakan sawah, kemudian terjadi ikan ditangkap.
Sumber: http://cybex.pertanian.go.id/materilokalita/detail/9688/teknologi-mina-padi-dengan-cara-tanam-jajar-legowo
Sponsored Links